Kejadian ini aku alami saat aku pulang
ke magelang, tepatnya pada hari kamis, 11 Juli 2013. Sehabis rapat dan ngisi
KRS, aku berencana pulang karena ibuku sakit. Nah, seperti biasa kalau aku
pulang, aku selalu memanfaatkan kendaraan umum. Yah buat ngurangi banyaknya
kendaraan saat – saat ini and ngurangi global warming, hahaha (sebenernya alibi
karena belum berani bawa motor ke Jogja) :D
Akupun
berjalan menuju shelter busway (transjogja) Gejatyan I, seperti biasanya aku
harus bersabar menunggu bus itu lewat. Setelah lama menunggu akhirnya bus
datang juga, tanpa basa – basi dan tanpa lihat – lihat aku langsung naik begitu
saja, karena bus yang melewati shelter itu hanya jalur 2A. setelah sampai
terminal ConCat akupun belum merasakan keganjilan karena semua berjalan seperti
biasanya. Setelah bus itu melanjutkan perjalanan, aku melihat keluar kaca
seperti ada yang berbeda. Jalan yang dilalui bus ini tidak seperti biasanya,
akupun masih terheran – heran dan
bingung ini arah jalan mana. Sampai petugas buswaynya membuka pintu dan
teriak” shelter Sanata Dharma, Realino". Akupun kaget, kenapa bisa balik ke UNY
lagi, setelah aku liat jalur buswanya ternyata itu jalur IB bukan 2A. karena
bingung, aku turun dan keluar di shelter itu. Sempat bingung aku harus naik apa
ke jombor. Karena kalau naik busway dari shelter yang awal tadi aku malu sama
petugasnya dan yang pasti lama juga nunggunya. Akhirnya aku memutuskan
menyebrang dan sembarangan menyetop engkel berwarna kuning yang entah mau
kemana. Dan ternyata engkel itu ga ke Hombor dan ga ke ConCat. Huaaaaaaa.
Akhirnya akupun turun di Jalan sebelah Bangjo, dan berjalan ke terminal Condong
Catur. Disitulah aku naik busway ke Jombor.
Akhirnya
samapi Jombor juga, setelah perjalanan panjang dan melelahkan, hahaha. Akupun
langsung sms bapak untuk minta di jemput di Karet. Ternyata smsku tak terbalas
seperti biasanya, aku coba telepon berkali – kali tapi ga diangkat. Dan akupun
memilih turun di terminal Borobudur dan menggunakan jasa tukang ojek untuk
mengantarkanku. Alhamdulillah sampai di rumah dengan selamat, yaah walaupun
harus mengeluarkan kocek lebih banyak, yaitu Rp 28.000,00 padahal biasanya Rp
12.000,00 (setelah BBM naik). Tapi ga pa “ anggep aja bagi – bagi rezeki di
bulan ramadhan hehehe.
Kejadian
itu memberikan pelajaran bahwa kita harus lebih teliti, dan hati – hati.
Walaupun itu sudah menjadi kebiasaan namun, kehati – hatian itu penting. Jangan
asal naik ataupun mau kalau itu tidak jelas, hahaha
SEKIAN
SEKIAN