Selasa, 27 Agustus 2013

Gara – Gara IB

Kejadian ini aku alami saat aku pulang ke magelang, tepatnya pada hari kamis, 11 Juli 2013. Sehabis rapat dan ngisi KRS, aku berencana pulang karena ibuku sakit. Nah, seperti biasa kalau aku pulang, aku selalu memanfaatkan kendaraan umum. Yah buat ngurangi banyaknya kendaraan saat – saat ini and ngurangi global warming, hahaha (sebenernya alibi karena belum berani bawa motor ke Jogja) :D

                Akupun berjalan menuju shelter busway (transjogja) Gejatyan I, seperti biasanya aku harus bersabar menunggu bus itu lewat. Setelah lama menunggu akhirnya bus datang juga, tanpa basa – basi dan tanpa lihat – lihat aku langsung naik begitu saja, karena bus yang melewati shelter itu hanya jalur 2A. setelah sampai terminal ConCat akupun belum merasakan keganjilan karena semua berjalan seperti biasanya. Setelah bus itu melanjutkan perjalanan, aku melihat keluar kaca seperti ada yang berbeda. Jalan yang dilalui bus ini tidak seperti biasanya, akupun masih terheran – heran dan  bingung ini arah jalan mana. Sampai petugas buswaynya membuka pintu dan teriak” shelter Sanata Dharma, Realino". Akupun kaget, kenapa bisa balik ke UNY lagi, setelah aku liat jalur buswanya ternyata itu jalur IB bukan 2A. karena bingung, aku turun dan keluar di shelter itu. Sempat bingung aku harus naik apa ke jombor. Karena kalau naik busway dari shelter yang awal tadi aku malu sama petugasnya dan yang pasti lama juga nunggunya. Akhirnya aku memutuskan menyebrang dan sembarangan menyetop engkel berwarna kuning yang entah mau kemana. Dan ternyata engkel itu ga ke Hombor dan ga ke ConCat. Huaaaaaaa. Akhirnya akupun turun di Jalan sebelah Bangjo, dan berjalan ke terminal Condong Catur. Disitulah aku naik busway ke Jombor.

                Akhirnya samapi Jombor juga, setelah perjalanan panjang dan melelahkan, hahaha. Akupun langsung sms bapak untuk minta di jemput di Karet. Ternyata smsku tak terbalas seperti biasanya, aku coba telepon berkali – kali tapi ga diangkat. Dan akupun memilih turun di terminal Borobudur dan menggunakan jasa tukang ojek untuk mengantarkanku. Alhamdulillah sampai di rumah dengan selamat, yaah walaupun harus mengeluarkan kocek lebih banyak, yaitu Rp 28.000,00 padahal biasanya Rp 12.000,00 (setelah BBM naik). Tapi ga pa “ anggep aja bagi – bagi rezeki di bulan ramadhan hehehe.


               Kejadian itu memberikan pelajaran bahwa kita harus lebih teliti, dan hati – hati. Walaupun itu sudah menjadi kebiasaan namun, kehati – hatian itu penting. Jangan asal naik ataupun mau kalau itu tidak jelas, hahaha

SEKIAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar