Jumat, 21 Februari 2014

BBM part 2

Ini tulisan lamaku yang udah lama banget tersimpan di laptopku, dan hari ini baru sempet aku posting.

Wheew udah lama ga posting lagi ni, hehe. Nah, di sini aku mau nlanjutin cerita tentang BBM (Belajar Bareng Masyarakat). Kalau part 1 nyritain tentang pra BBM, nah sekarang ini waktu pelaksanannya.
Belajar Bareng Masyarakat dilaksanakan pada tanggal 29 November – 2 Desember 2013 di Dusun Duwet Rejo, Gunung Kidul. Nah saat itu ternyata aku jadi tim pendahulu (16 orang)  yang harus berangkat pada tgl 28 dan itu jam 17.00, aku juga ga ngebayangin, bawa tas gedhe bawa printer, wow banget pokoknya.
Perjalananpun dilakukan secara beriringan kerena malam juga dan ga keliatan dengan jelas, dalam perjalananpun banyak rintangan yang menghadang, dari mulai ada yang nabrak kucing, kesasar sampai Imogiri, dan sampai kita harus nunggu di pinggir jalan kayak orang mau mudik dan banyak “Gondhes” yang berlalu lalang. Finally sampai sana jam 21.00 WIB, perjalanan yang melelahkan, hehe.

HARI 1 (Kamis, 29 November 2012)
Semua panitia, LO, dan peserta dari Universitas Hang Tuah, Surabaya sampai di dusun Duwet Rejo pada pukul 11.00, semua peserta dikumpulkan di Balai dusun untuk pembukaan, perkenalan, dan pembagian keluarga. Tampak disitu para orang tua angkat mereka, datang untuk menjemput. Wargapun terlihat sangat antusis sekali melihat kami semua datang, ada yang sampai menyewa tukang ojek, dan ada juga yang membawa mobil untuk menjemput anak – anak mereka, J Setelah semua dibagi, panitiapun bersiap – siap untuk menjalankan program kedua yaitu sarasehan dan ramah tamah dengan warga. Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar. Sampai ada sedikit problem tentang pembatalan satu agenda, yang membuat kami sie. Acara frustasi dan masih mendiskusikan sampai malam hari. Dan, eng, ing, eng alhasil kita dimarahi sama salah satu kakak BEM, karena ga tidur – tidur. Hahaha


Hari ke – 2 (Jumat, 30 November 2012)
Panitia mulai menjalankan program – program yang telah direncanakan, agenda pada hari tersebut adalah dari Hima – hima di FIP yang berpartisipasi untuk membagikan ilmunya di SD dan PAUD yang ada di Karang Tengah. Banyak banget kendala pada saat itu, sampai – sampai aku sama mb Very bolak – balok dari SD ke Base Camp berkali – kali, makasih banyak mb Very udah mau bantuin J Setelah itu acara dilanjutkan dengan penyluhan bagi bapak – bapak dan Ibu – ibu yang ada di dusun Duwet Rejo, penyuluhannya yaitu tentang Desa Wisata dan kewirausahaan. Setelah itu ada agenda Taman belajar bagi adik – adik disana, jadi kita memberikan seperti bimbingan belajar untuk mereka. Acara pada hari tersebut benar – benar padat, jadi kita harus bagi tugas dengan pengadaan pengajian Akbar, yang diisi oleh bapak Ahsan Jihadan. Ga bosen lhoh dengerinnya, ustadznya keren sih ga ngebosenin. Akhirmya agenda tersebut berakhir pada pukul 23.00. Sungguh sangat melelahkan. Saatnya kita beristirahat dan disusul agenda untuk hari sabtu, Syemangat :D

Hari ke – 3 ( Sabtu, 1 Desember 2013)
Tak terasa sudah measuki hari ketiga, semua peserta bersiap – siap untuk kerja bakti di sekitar Goa Pari, Goa Bening, dan Sendang Bener. Nah, aku kebagian di sendang Bener Pemirsah. Sendang Bener merupakan pusat mata  air yang terdapat di dusun tersebut, yah debit airnya mengalir terus, jadi air itu dibuat untuk mandi, cuci baju, irigasi dll. Waktu kita bersihin itu, ternyata di kuras juga sama warga, hihi jadi malah pada maen” air, wuuh ramee banget pokoknya. Setelah selesai  bersihin, kita mulai ngepak” barang yang buat bazar esok hari. Oh iya, aku, mas irul, age, sama zikril sempat liat” lagi juga sampai liat kali Oya yang buat rafting itu lhoo. J agenda selanjutnya yaitu pelatihan kerajinan untuk adek”, mereka sibuk membuat prakarya” dari botol” bekas, cat sana –sini pokoknya asiik deh. Seneng banget ngliat mereka pada bahagia J
And then, malam harinya yaitu acara Pentas Seni, eng, ing, eng. Sempet ada kendala gara- garanya mau di pake buat nonton bola, tapi akhirnya bisa di handle juga. Hhe. Terlihat partisipasi dari warga di dusun tersebut sangat besar, dari mulai nari jaranan, bahkan anak – anak kecil pada dangdutan hha. Nah saat pensi tersebut aku mendapat pengalaman baru, yaitu jadi MC non formal, baru sekali itu dan didepan orang banyak, rasanya ga bisa di ungkapain pake kata” hha. Saat itu kita, sie. Acara terharu karena acaranya meriah gitu, sampe pada nangis” hihi. Ada kejutan juga dar panitia yang berkolaborasi dengan karang taruna, seru banget para tante” main di atas panggung hahaha. Josh pokoknya. J

Hari Ke-4 (Minggu, 2 Desember 2012)
Hari terakhir di duwet rejo, hhu. Hari terakhir kita mengadakan bazar. Ada bazar sembako, alat tulis, baju dan masih banyak lagi. Sebelum bazar di buka ada jalan” dan ada doorprizenya juga, doorprize utamanya kambing lho yang kita kasih nama Voni hhe. Terlihat antusias warga saat mengikuti puncak acara BBM, tiket ludes terjual. Nah jalan – jalannya kita buat melewati rute – rute wisata (Goa pari, Goa bening, dan sendang Bener) tujuannya memperkenalkan wisata itu, biar lebih rame lagi dan lebih terkenal, karena memang tempat – tempat wisata itu belum di resmikan. Rute jalan santai itu berakhir di Goa pari lagi, setelah itu pembukaan acara yang di nanti – nantikan yaitu bazar. Di bazar itu kita menjual alat tulis, alat mandi, sembako, baju pantas pakai, dengan harga yang miring – miring banget. Paket alat tulis yang harganya Rp 20.000 – Rp 25.000 kita jual hanya Rp 3.000 – Rp 4000. Sembako, alat mandi juga begitu kita menjual seharga Rp 5.000. memang tujuannya untuk membantu warga di situ, sedangkan uang yang kita kumpulkan nantinya akan kembali ke warga. Bahagia rasanya melihat antusias warga, melihat mereka senang dengan adanya kami di dusun ini. Teringat cerita temanku yang menjadi LO di salah satu rumah warga, dia menjadi anak angkat dari pasangan suami – istri yang luar biasa, sang suami buta, dan sang istri hanya berjualan tempe benguk yang sehari – hari paling hanya memperoleh beberapa lembar uang ribuan saja untuk makan. Namun, keikhlasan dan perjuangan sang istri yang tetap merawat sang suami dan anak – anaknya sungguh luar biasa.   Sehari sebulum kita pulang temanku bertanya kepada adik angkatnya di rumah itu, “dek, besok abang pulang ya”. Tidak ada respon dari sang adik yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu, dia hanya masuk kamar dan menangis, sampai – sampai dia demam :’)


Puncak acara itu diakhiri dengan kita bergandengan tangan antara Panitia, LO, kakak – kakak BEM, pemuda dusun duwet rejo, sayangnya rekan dari Universitas Hang Tuah, Surabaya sudah pamit pulang terlebih dahulu,  kami menyanyikan lagu “kemesraan” tak terasa air mata mulai membasahi pipi kamu, tangis sedih, bahagia, haru campur jadi satu. Tidak bisa diungkapkan dengan kata – kata, dalam 4 hari di dusun itu kita seperti sudah menjadi keluarga baru. Senang rasanya bisa menjadi bagian dari mereka. Setelah itu kita packing untuk kembali ke kampus. Berat rasanya meninggalkan dusun itu. Sekitar jam 16.00 kita berkumpul di balai dusun, di situ teman – teman LO sudah diantar oleh orang tua angkatnya. 3 buah bus UNY telah datang menjemput kami, Saatnya kita berpamitan dengan warga di dusun itu. Tangis itu kembali pecah, mereka seakan belum mau melepaskan anak angkatnya. Melihat semua itu mata inipun tak sanggup membendung air yang sudah tak kuasa ingin membasahi pipi. Haru, begitu sayangnya mereka kepada kami. Akhirnya kami berpamitan dengan memberikan kenang – kenangan berupa foto bersama warga. Bus UNY melaju membawa kami kembali ke tempat kami menuntut ilmu membawa banyak pengalaman, pelajaran, kenangan dari dusun kecil bernama Duwet Rejo. 

Susana Pembukaan Bazar