Ini tulisan lamaku yang udah lama banget tersimpan di laptopku, dan hari ini baru sempet aku posting.
Wheew udah lama ga posting lagi ni,
hehe. Nah, di sini aku mau nlanjutin cerita tentang BBM (Belajar Bareng
Masyarakat). Kalau part 1 nyritain tentang pra BBM, nah sekarang ini waktu
pelaksanannya.
Belajar Bareng Masyarakat
dilaksanakan pada tanggal 29 November – 2 Desember 2013 di Dusun Duwet Rejo,
Gunung Kidul. Nah saat itu ternyata aku jadi tim pendahulu (16 orang) yang harus berangkat pada tgl 28 dan itu jam
17.00, aku juga ga ngebayangin, bawa tas gedhe bawa printer, wow banget pokoknya.
Perjalananpun dilakukan secara
beriringan kerena malam juga dan ga keliatan dengan jelas, dalam perjalananpun
banyak rintangan yang menghadang, dari mulai ada yang nabrak kucing, kesasar
sampai Imogiri, dan sampai kita harus nunggu di pinggir jalan kayak orang mau
mudik dan banyak “Gondhes” yang berlalu lalang. Finally sampai sana jam 21.00
WIB, perjalanan yang melelahkan, hehe.
HARI 1 (Kamis, 29 November 2012)
Semua panitia, LO, dan peserta dari
Universitas Hang Tuah, Surabaya sampai di dusun Duwet Rejo pada pukul 11.00,
semua peserta dikumpulkan di Balai dusun untuk pembukaan, perkenalan, dan
pembagian keluarga. Tampak disitu para orang tua angkat mereka, datang untuk
menjemput. Wargapun terlihat sangat antusis sekali melihat kami semua datang,
ada yang sampai menyewa tukang ojek, dan ada juga yang membawa mobil untuk
menjemput anak – anak mereka, J Setelah semua dibagi, panitiapun
bersiap – siap untuk menjalankan program kedua yaitu sarasehan dan ramah tamah
dengan warga. Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar. Sampai ada sedikit
problem tentang pembatalan satu agenda, yang membuat kami sie. Acara frustasi
dan masih mendiskusikan sampai malam hari. Dan, eng, ing, eng alhasil kita
dimarahi sama salah satu kakak BEM, karena ga tidur – tidur. Hahaha
Hari ke – 2 (Jumat, 30 November 2012)
Panitia mulai menjalankan program –
program yang telah direncanakan, agenda pada hari tersebut adalah dari Hima –
hima di FIP yang berpartisipasi untuk membagikan ilmunya di SD dan PAUD yang
ada di Karang Tengah. Banyak banget kendala pada saat itu, sampai – sampai aku
sama mb Very bolak – balok dari SD ke Base Camp berkali – kali, makasih banyak
mb Very udah mau bantuin J Setelah itu acara dilanjutkan
dengan penyluhan bagi bapak – bapak dan Ibu – ibu yang ada di dusun Duwet Rejo,
penyuluhannya yaitu tentang Desa Wisata dan kewirausahaan. Setelah itu ada
agenda Taman belajar bagi adik – adik disana, jadi kita memberikan seperti
bimbingan belajar untuk mereka. Acara pada hari tersebut benar – benar padat,
jadi kita harus bagi tugas dengan pengadaan pengajian Akbar, yang diisi oleh
bapak Ahsan Jihadan. Ga bosen lhoh dengerinnya, ustadznya keren sih ga
ngebosenin. Akhirmya agenda tersebut berakhir pada pukul 23.00. Sungguh sangat
melelahkan. Saatnya kita beristirahat dan disusul agenda untuk hari sabtu, Syemangat
:D
Hari ke – 3 ( Sabtu, 1 Desember 2013)
Tak terasa sudah measuki hari
ketiga, semua peserta bersiap – siap untuk kerja bakti di sekitar Goa Pari, Goa
Bening, dan Sendang Bener. Nah, aku kebagian di sendang Bener Pemirsah. Sendang
Bener merupakan pusat mata air yang
terdapat di dusun tersebut, yah debit airnya mengalir terus, jadi air itu dibuat
untuk mandi, cuci baju, irigasi dll. Waktu kita bersihin itu, ternyata di kuras
juga sama warga, hihi jadi malah pada maen” air, wuuh ramee banget pokoknya.
Setelah selesai bersihin, kita mulai
ngepak” barang yang buat bazar esok hari. Oh iya, aku, mas irul, age, sama
zikril sempat liat” lagi juga sampai liat kali Oya yang buat rafting itu lhoo. J
agenda selanjutnya yaitu pelatihan kerajinan untuk adek”, mereka sibuk membuat
prakarya” dari botol” bekas, cat sana –sini pokoknya asiik deh. Seneng banget
ngliat mereka pada bahagia J
And then, malam harinya yaitu acara
Pentas Seni, eng, ing, eng. Sempet ada kendala gara- garanya mau di pake buat
nonton bola, tapi akhirnya bisa di handle juga. Hhe. Terlihat partisipasi dari
warga di dusun tersebut sangat besar, dari mulai nari jaranan, bahkan anak –
anak kecil pada dangdutan hha. Nah saat pensi tersebut aku mendapat pengalaman
baru, yaitu jadi MC non formal, baru sekali itu dan didepan orang banyak,
rasanya ga bisa di ungkapain pake kata” hha. Saat itu kita, sie. Acara terharu
karena acaranya meriah gitu, sampe pada nangis” hihi. Ada kejutan juga dar
panitia yang berkolaborasi dengan karang taruna, seru banget para tante” main
di atas panggung hahaha. Josh pokoknya. J
Hari Ke-4 (Minggu, 2 Desember 2012)
Hari terakhir di duwet rejo, hhu.
Hari terakhir kita mengadakan bazar. Ada bazar sembako, alat tulis, baju dan
masih banyak lagi. Sebelum bazar di buka ada jalan” dan ada doorprizenya juga,
doorprize utamanya kambing lho yang kita kasih nama Voni hhe. Terlihat antusias
warga saat mengikuti puncak acara BBM, tiket ludes terjual. Nah jalan –
jalannya kita buat melewati rute – rute wisata (Goa pari, Goa bening, dan sendang
Bener) tujuannya memperkenalkan wisata itu, biar lebih rame lagi dan lebih
terkenal, karena memang tempat – tempat wisata itu belum di resmikan. Rute
jalan santai itu berakhir di Goa pari lagi, setelah itu pembukaan acara yang di
nanti – nantikan yaitu bazar. Di bazar itu kita menjual alat tulis, alat mandi,
sembako, baju pantas pakai, dengan harga yang miring – miring banget. Paket
alat tulis yang harganya Rp 20.000 – Rp 25.000 kita jual hanya Rp 3.000 – Rp
4000. Sembako, alat mandi juga begitu kita menjual seharga Rp 5.000. memang
tujuannya untuk membantu warga di situ, sedangkan uang yang kita kumpulkan nantinya
akan kembali ke warga. Bahagia rasanya melihat antusias warga, melihat mereka
senang dengan adanya kami di dusun ini. Teringat cerita temanku yang menjadi LO
di salah satu rumah warga, dia menjadi anak angkat dari pasangan suami – istri yang
luar biasa, sang suami buta, dan sang istri hanya berjualan tempe benguk yang
sehari – hari paling hanya memperoleh beberapa lembar uang ribuan saja untuk
makan. Namun, keikhlasan dan perjuangan sang istri yang tetap merawat sang
suami dan anak – anaknya sungguh luar biasa. Sehari
sebulum kita pulang temanku bertanya kepada adik angkatnya di rumah itu, “dek,
besok abang pulang ya”. Tidak ada respon dari sang adik yang masih duduk di
bangku sekolah dasar itu, dia hanya masuk kamar dan menangis, sampai – sampai dia
demam :’)
Puncak acara itu diakhiri dengan
kita bergandengan tangan antara Panitia, LO, kakak – kakak BEM, pemuda dusun
duwet rejo, sayangnya rekan dari Universitas Hang Tuah, Surabaya sudah pamit
pulang terlebih dahulu, kami menyanyikan
lagu “kemesraan” tak terasa air mata mulai membasahi pipi kamu, tangis sedih,
bahagia, haru campur jadi satu. Tidak bisa diungkapkan dengan kata – kata,
dalam 4 hari di dusun itu kita seperti sudah menjadi keluarga baru. Senang
rasanya bisa menjadi bagian dari mereka. Setelah itu kita packing untuk kembali
ke kampus. Berat rasanya meninggalkan dusun itu. Sekitar jam 16.00 kita
berkumpul di balai dusun, di situ teman – teman LO sudah diantar oleh orang tua
angkatnya. 3 buah bus UNY telah datang menjemput kami, Saatnya kita berpamitan
dengan warga di dusun itu. Tangis itu kembali pecah, mereka seakan belum mau
melepaskan anak angkatnya. Melihat semua itu mata inipun tak sanggup membendung
air yang sudah tak kuasa ingin membasahi pipi. Haru, begitu sayangnya mereka
kepada kami. Akhirnya kami berpamitan dengan memberikan kenang – kenangan berupa
foto bersama warga. Bus UNY melaju membawa kami kembali ke tempat kami menuntut
ilmu membawa banyak pengalaman, pelajaran, kenangan dari dusun kecil bernama
Duwet Rejo.
Susana Pembukaan Bazar |
seru juga acaranya :D
BalasHapusiya mas, kayak jika aku menjadi gitu :D
BalasHapusmas join ke aimmachusna.blogspot.com dong hhe